Edi Purwanto: Dari Aktivis Kampus Hingga Tiga Periode Pimpin DPD PDI Perjuangan Jambi
SWARANESIA.COM- Untuk kali ketiga Edi Purwanto, kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Jambi untuk periode 2025–2030.
Penetapan tersebut diumumkan melalui surat keputusan DPP PDIP dalam gelaran Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) serentak se-Provinsi Jambi yang berlangsung di Gedung Putih, Minggu (30/11)
Seputar jejak dan karir
Di balik dinamika politik Jambi yang terus bergerak, nama Edi Purwanto menjadi satu figur yang konsisten berada di garis depan. Tidak banyak politisi yang mampu mempertahankan kepercayaan partai hingga tiga periode berturut-turut. Namun Edi, politisi kelahiran Jambi yang pernah mengawali karier sebagai aktivis mahasiswa, membuktikan bahwa konsistensi, jaringan akar rumput, dan kemampuan memimpin bukan sekadar slogan, melainkan modal utama yang membawanya kembali memegang amanah sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi.
Perjalanan panjang itu tidak dimulai dari ruang rapat elit politik, melainkan dari ruang-ruang diskusi kampus dan dinamika gerakan mahasiswa. Saat kuliah di IAIN STS Jambi awal 2000-an, Edi dikenal sebagai tokoh aktif di berbagai organisasi kepemudaan, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga akhirnya dipercaya sebagai Presiden BEM IAIN STS Jambi pada 2003. Posisi itu memperlihatkan bakat kepemimpinannya sejak muda: artikulatif, mampu mengorganisir, dan dekat dengan berbagai kelompok masyarakat.
Dari dunia aktivisme itu, Edi membawa semangat perubahan ke panggung politik formal. Tahun 2005 menjadi titik balik ketika ia dipilih sebagai Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jambi. Sejak saat itu, langkah-langkahnya semakin mantap. Reputasinya sebagai pemimpin yang inklusif dan komunikatif memperkuat dukungan di internal partai, hingga pada 2015 ia dipercaya memegang posisi puncak sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Jambi untuk pertama kalinya.
Kepercayaan itu tidak datang tanpa bukti kerja. Di legislatif daerah, Edi memperlihatkan kapasitasnya melalui kursi DPRD Provinsi Jambi periode 2014–2019, di mana ia kemudian dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD. Momentum politik terbesar muncul pada 2019, ketika ia resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Provinsi Jambi. Posisi penting ini menjadikan namanya semakin menonjol dalam panggung kebijakan daerah dan memperkuat posisinya dalam struktur politik Jambi.
Tidak berhenti di level provinsi, Pemilu 2024 menjadi pembuktian berikutnya. Melalui dukungan publik yang kuat, Edi berhasil memperoleh suara signifikan dan melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. Kemenangannya di tingkat nasional ini sekaligus menunjukkan bahwa rekam jejak dan reputasi yang ia bangun di daerah memiliki resonansi yang besar di mata pemilih.
Dengan latar belakang aktivis, pengalaman legislatif, dan konsolidasi organisasi partai yang dinilai efektif, tidak mengherankan jika Edi kembali terpilih memimpin DPD PDI Perjuangan Jambi untuk ketiga kalinya. Posisi ganda sebagai Ketua DPD dan Anggota DPR RI membuatnya menjadi figur strategis yang memiliki daya tawar politik kuat, baik di internal partai maupun di tingkat nasional.
Bagi banyak kader dan simpatisan, Edi dianggap mampu menyatukan energi politik di Jambi, menjaga soliditas partai, dan tetap dekat dengan masyarakat. Ia sering tampil di lapangan, berdialog dengan komunitas, serta aktif dalam isu sosial dan pembangunan daerah. Di tengah peta politik Jambi yang semakin kompetitif, keberadaannya menjadi simbol kontinuitas dan keteguhan arah perjuangan partai.
Kini, tantangan baru menanti. Dengan memimpin partai untuk ketiga kalinya dan mengemban amanah di DPR RI, ekspektasi semakin tinggi: memperjuangkan kepentingan pembangunan daerah, memperkuat struktur partai, dan menyiapkan strategi elektoral menuju kontestasi politik mendatang.
Namun jika melihat rekam jejak yang telah ditorehkan selama dua dekade terakhir, satu hal tampaknya jelas — perjalanan Edi Purwanto belum selesai. Dan publik Jambi akan terus menyaksikan bagaimana langkah seorang aktivis kampus menjelma menjadi salah satu tokoh penting dalam panggung politik Jambi masa kini.
