Keputusan Syuriah PBNU Desak Gus Yahya Mundur
SWARANESIA. COM– Suhu politik di internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanas drastis. Kontroversi kehadiran narasumber yang diduga terkait jaringan Zionisme Internasional dalam agenda kaderisasi PBNU berbuntut panjang. Masalah ini menjadi salah satu pemantik utama lahirnya keputusan Rapat Harian Syuriah PBNU yang mendesak Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), untuk meletakkan jabatannya.
Keputusan krusial tersebut tertuang dalam risalah Rapat Harian Syuriah yang digelar tertutup di Hotel Aston City Jakarta, Kamis (20/11). Rapat yang dihadiri 37 pengurus harian Syuriah ini menyimpulkan bahwa pelibatan narasumber tersebut dalam Akademi Kepemimpinan Nasional (AKN) NU telah melanggar Muqaddimah Qanun Asasi serta menabrak nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.
Selain isu ideologis, rapat Syuriah juga menyoroti masalah tata kelola keuangan di tubuh PBNU. Pengelolaan dana organisasi dinilai mengindikasikan pelanggaran terhadap hukum syara' dan aturan organisasi, yang berpotensi membahayakan eksistensi badan hukum perkumpulan.
Berdasarkan risalah yang ditandatangani langsung oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, disepakati sebuah ultimatum tegas:
"Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan: KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan."
Dokumen tersebut juga menegaskan, jika dalam tenggat waktu tersebut Gus Yahya tidak mundur secara sukarela, maka Rapat Harian Syuriyah memutuskan untuk memberhentikannya secara tidak hormat.
Gus Ipul Minta Kader Tenang
Menanggapi beredarnya dokumen dan kabar pemberhentian ini, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), segera mengeluarkan imbauan agar warga Nahdliyin tidak terprovokasi.
Gus Ipul menegaskan bahwa gejolak ini merupakan dinamika organisasi biasa. Ia meminta seluruh jajaran pengurus untuk menahan diri dan mempercayakan penyelesaian masalah kepada otoritas tertinggi organisasi, yakni jajaran Syuriah.
"Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman. Insyaallah semua akan diselesaikan dengan baik, proporsional, dan sesuai adab organisasi," ujar Gus Ipul, Jumat (21/11/2025).
